Isim Barmaqy ( Gold )

Wafaq As Sab'atul Mahabbah Al Mubarokah (Isim Barmaqy)

Raden Mahesa aka Yudha Mandala Eka Putra said: Menurut Imam Al-Buni, ini adalah wafaq pegangan Syaikh Ja'far Barmaki penasehat (wazir) Harun Al-Rasyid. Dengan wafaq ini seseorang akan diterima dan dihormati dikalangan pembesar serta dikalangan masyarakat luas .

menurut wikipedia dan berbagai sumber , keluarga Barmaki (asal Persia) ialah guru dari Jabir Ibn hayyan, peletak dasar Alchemy. Ilmu kimia kini telah berkembang begitu pesat. Barat mampu mengembangkan ilmu tersebut untuk meraih berbagai kemajuan. Meski sebenarnya, pada mulanya ilmu kimia dirintis oleh putra terbaik Islam dalam bidang tersebut, yaitu Abu Musa Jabir Ibn Hayyan, yang di negeri Barat lebih akrab dipanggil dengan sebutan Ibnu Geber. Jabir lahir pada 766 M di Kuffah, Irak. Ayahnya adalah ahli obat. Ia pernah mendapatkan bimbingan dari Imam Ja'far Sadiq dan seorang pangeran dari Bani Ummayah, Khalid Ibn Yazid. Dalam usia yang belia, ia telah menguasai ilmu pengobatan dengan bimbingan gurunya, Barmaki Vizir (Wazir kekhalifahan Dinasti Abbasiyah) yang hidup pada zaman Dinasti Abbasiyah di bawah kekuasaan Harun Al-Rasyid. Ia pernah bekerja di laboratorium dekat Bawwabah di Damaskus. Dalam melakukan berbagai eksperimen ia menggunakan instrumen yang dibuatnya sendiri, yang berasal dari logam, tumbuhan, dan hewan. Setelah beberapa lama di Damaskus, kemudian ia kembali ke tanah kelahirannya, Kuffah.

Syaikh Ja'far Barmaki sebagai pemegang Wafaq As Sab'atul Mahabbah Al Mubarokah , di akhir hayatnya mengalami kematian tragis dipancung atas perintah Sultan Harun Al Rasyid , diantara sebabnya dikatakan ialah karena pengaruh kuat Mahabbah yang dipegangnya mengakibatkan terjadinya pernikahan gelap beliau kepada adik Sultan Harun Al Rasyid.
sehingga peristiwa ini menjadi amaran dan peringatan kepada para pemegang wafaq hebat ini. bahwa jikapun dengan seizin Allah kemudian para pemegang wafaq ini akan naik derajat dunianya, hidup dalam kemewahan dan kekuasaan serta wanita cantik manapun dapat ditaklukkannya. namun hati-hatilah kehebatan itu akan dapat menjadi bumerang dan senjata makan tuan atas kehancuran yang akan diterima, akibat tidak mampu mengendalikan dirinya mengumbar hawa nafsunya.